ZONAUTARA.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2019, ada 28 dari 100 balita di Indonesia mengalami stunting. Angka ini cukup tinggi dibanding dengan negara-negara berpendapatan menengah lainnya, meski prevalensi balita yang mengalami stunting menurun dibanding tahun 2018.
Pada 2018 prevalensinya 30,8 persen dan menurun pada tahun 2019 menjadi 27,2 persen.
Penanganan stunting perlu menjadi perhatian mengingat dapat berdampak kepada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktivitas, dan menghambat perekonomian seperti pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan, dan ketimpangan.
Kementerian Keuangan menguitp World Bank Investing mencatat, stunting dapat menghilangkan 11 persen produk domestik bruto (PDB) dan mengurangi pendapatan pekerja dewasa hingga 20 persen. Selain itu, dapat mengurangi 10 persen dari total pendapatan seumur hidup dan menimbulkan kemiskinan antar-generasi.
Sumber: Databoks Katada