Oleh: Gita Karundeng *
Zaman semakin canggih, teknologi semakin maju, kontribusi mesin semakin mendominasi dalam gaya hidup. Manusia cenderung tidak lagi berjalan kaki karena sudah banyak pilihan transportasi yang nyaman.
Bahkan orang lanjut usia (lansia) sudah tidak khawatir untuk bepergian karena bisa dengan memesan transportasi online dan sampai ke tempat tujuan.
Pola gaya hidup ini mengakibatkan manusia tidak menggunakan bagian tubuhnya untuk bergerak, banyak kegiatan yang lebih dipermudah dengan teknologi, tetapi kita warga yang pandai harus juga pandai-pandai menyeimbangkan kenyamanan dan kebutuhan olahraga yang cukup.
Karena jika kita membiarkan gaya hidup kita kurang melibatkan aktivitas fisik dan pola hidup yang baik, itu juga dapat berdampak bagi kesehatan yaitu kegemukan, penyakit jantung, hipertensi dan bahkan sampai resiko kematian yang tinggi.
Aktivitas fisik sangat diperlukan peranannya terutama bagi para lansia. Lansia yang beraktivitas fisik dapat mempengaruhi perubahan pada tekanan darah. Aktivitas fisik juga dapat mempengaruhi faktor risiko hipertensi, yaitu salah satunya dengan olahraga yang teratur seperti jalan kaki pada pagi hari.
Olahraga ini mudah untuk dilakukan oleh berbagai kalangan, juga sangat dianjurkan bagi lansia untuk kesehatan dan mengisi waktu luang.
Melakukan aktivitas fisik dapat meningkatkan metabolisme dan mempengaruhi fungsi kelenjar, dalam mengupayakan kekebalan tubuh dari penyakit serta mempertahankan kestabilan tekanan darah.
Nah dengan berjalan kaki pada pagi hari selain dapat melancarkan sirkulasi darah, jalan kaki di pagi hari juga baik untuk kesehatan tulang, udara yang relatif masih terbilang bersih dari polusi, meningkatkan kekuatan otot dan stamina tubuh, dan juga memberi asupan oksigen yang berpengaruh pada elastisitas kulit.
Aktivitas jalan pagi ini membantu tubuh agar tetap bugar karena dapat melatih tulang menjadi kuat, mendorong jantung bekerja dengan optimal, membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh.
Jalan pagi ini dapat memperlambat proses degenerasi karena perubahan usia, serta mempermudah penyesuaian kesehatan jasmani terutama kesehatan kardiovaskuler dalam adaptasi kehidupan lanjut usia.
Penulis adalah Mahasiswa di Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik De La Salle Manado