ZONAUTARA.COM – Kenaikan jumlah kasus pasien terkonfirmasi Covid-19 di Amerika Serikat saat ini semakin mengkhawatirkan. Dalam sehari, Rabu (25/3/2020) kemarin ada 10.743 kasus baru di Amerika.
Total orang terjangkit corona di Amerika saat ini sebanyak 65.599 orang, danbaru 393 orang dinyatakan sembuh.
Angka kematian di Amerika juga cukup tinggi bertambah 150 kematian dalam sehari, menjadikan total 930 orang meninggal.
Italia dekati China
Angka kasus di Italia belum juga menunjukkan penurunan. Dalam sehari kemarin bertambah 5.210 kasus baru, sehingga total orang terjangkit di Italia menjadi 74.386 orang.
Jumlah kasus ini telah mendekati China yang menjadi asal muasal Covid-19. Di China tercatat 81.218 kasus, dan dalam beberapa hari tidak ada lagi kasus baru dan nol kematian.
Angka kematian di Italia total 7.503 orang, dua kali lipat dari kematian di China yang hanya 3.281 orang. Pada Rabu kemarin ada 683 orang meninggal di Italia. Sementara yang sembuh total 9.362 orang.
Swiss melonjak
Lonjakan kasus di Swiss juga mengkhawatirkan. Saat ini kasus terkonfirmasi terjangkit di Swiss sudah mencapai 10.897 orang, dan 153 diantaranya meninggal, 131 orang sembuh.
Negara lain yang jumlah kasus di atas 10 ribu adalah Spanyol (49.515 kasus), Jerman (37.323), Iran (27.017) dan Perancis (25.233).
Dalam sehari kemarin jumlah pertambahan kasus terkonfirmasi secara global ada sebanyak 45.018 orang sehingga total menjadi 467.592 kasus, sebagaimana update dari situs Worldometers.info, Kamis (26/3) pukul 07.15 WITA.
Jumlah kematian global sebanyak 21.176 orang atau sebesar 4,5%, bertambah 2.282 orang dalam sehari. Sementara yang sembuh sebanyak 113.808 orang atau sebesar 24,3 persen.
790 kasus di Indonesia
Pemerintah Indonesia mengupdate perkembangan Covid-19 pada Rabu (25/3) pukul 12.00 WIB ada sebanyak 790 pasien terkonfirmasi terinfeksi virus SARS-CoV-2 ini.
Sebanyak 31 orang dinyatakan sembuh dan sudah bisa pulang dari perawatan, atau sebesar 3,9 persen.
Sebanyak 58 orang tercatat meninggal atau sebesar 7,3 persen hampir dua kali lipat dari rasio kematian secara global.
Editor: Ronny Adolof Buol