Rasio kematian kasus covid-19 di Sulut sebesar 8 persen

Ronny Adolof Buol
Penulis Ronny Adolof Buol
Petugas pemakaman sedang bekerja dengan protap covid-19. (Foto: Zonautara.com/Ronny A. Buol)



MANADO, ZONAUTARA.COM – Meski angka kasus kematian covid-19 di Sulawesi Utara tidak terjadi saban hari, namun jika dilihat dari angka fatality rate (rasio kematian), maka Sulawesi Utara termasuk daerah yang mempunyai rasio kematian yang cukup tinggi.

Hingga Selasa (23/6/2020), jumlah kasus kematian covid-19 di Sulut sudah mencapai 69 kasus, dari 643 kasus positif terkonfirmasi virus corona, atau fatality rate covid-19 di Sulut mencapai 8,01 persen.

Angka 8.01 persen itu terhitung tinggi jika dibandingkan dengan rasio kematian secara nasional yang hanya 5,3 persen. Angka rasio kematian di Sulut ini juga jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan Sulawesi Selatan yang hanya 3,71 persen.

Namun Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut, Steaven Dandel mengatakan bahwa fatality rate itu tidak bisa dibaca merata untuk seluruh daerah di Sulut. Dari 14 daerah yang sudah ada kasus positifnya, ada tujuh daerah yang rasio kematiannya nol persen.

“Artinya belum ada pasien positif yang meninggal di daerah tersebut,” jelas Dandel, Selasa (23/6/2020).

Ketujuh daerah tersebut adalah Sangihe, Talaud, Bolmong, Bolmut, Bolsel. Boltim dan Kotamobagu. Sementara Sitaro, hingga kini belum ada kasus positif sama sekali.

Fatality rate tertinggi ada di Minahasa Tenggara yakni sebesar 25% (2 kematian dari 8 kasus positif), lalu Minsel 21,43% (3 dari 14) dan Tomohon 9,80% (5 dari 51). Sementara Kota Manado yang mencatat kasus positif tertinggi yakni sebanyak 596 kasus, rasio kematiannya sebesar 7,89% atau sebanyak 47 orang meninggal.

Namun Dandel juga mengingatkan bahwa angka fatality rate ini harus pula dilihat dengan proporsi kasus dibandingkan dengan jumlah penduduk di daerah tersebut.

Fatality rate ini tidak bisa dimaknai secara sederhana karena juga berhubungan dengan proporsional penduduk,” jelas Dandel.

Dandel kemudian menyodorkan angka attack rate, yang mencerminkan jumlah kasus per 100 ribu penduduk di suatu wilayah.

Dari hasil olah, attack rate tertinggi ada di Kota Manado, yakni 136, artinya dalam setiap 100.000 penduduk di Kota Manado, ada 136 orang yang tertular virus corona.

Attack rate tertinggi kedua ada di Tomohon yakni 46,1, menyusul Minahasa 23,2, Minut 18,6 dan Kotamobagu 13.

“Khusus Kota Manado, secara epidemiologi telah menjadi salah satu daerah kabupaten kota di Indonesia dengan jumlah kasus yang sangat menonjol,” kata Dandel.

Dandel berharap, stakeholder di pemerintahan Kota Manado melakukan segala upaya untuk mencegah penularan virus corona yang masih terus berlangsung.

Editor: Ronny Adolof Buol



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
Follow:
Pemulung informasi dan penyuka fotografi
Leave a comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com