ZONAUTARA.COM – Ucapan Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDIP Puan Maharani soal calon di Pilkada Sumatera Barat (Sumbar) mendapat kritik luas.
Puan berujar “Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila.”
Ucapan Puan itu disampaikan saat PDIP mengumumkan cagub-cawagub Sumbar untuk Pilkada 2020. Di sela pengumuman itu, terselip harapan Puan untuk Sumbar.
“Rekomendasi diberikan kepada Insinyur Mulyadi dan Drs H Ali Mukhni. Merdeka!” kata Puan, Rabu (2/9).
Mulyadi adalah politikus Partai Demokrat. Sedangkan Ali Mukhni adalah Bupati Padang Pariaman.
Atas ucapannya, Puan disorot dan dikritik. Dia dinilai menyinggung masyarakat Sumbar.
Pengamat Politik menilai omongan Puan tersebut bisa menjadi senjata makan tuan bagi calon yang diusungnya.
“Sumbar itu provinsi yang agamis. Banyak tokoh-tokoh besar lahir dari Sumbar. Perkataan Puan itu bisa menyinggung masyarakat Sumbar. Karena mereka juga taat dan setia pada Pancasila,” kata Pengamat Politik Ujang Komarudin dikutip dari detik.com.
Baca pula: Ini nama 21 Paslon usungan PDIP dalam pengumuman gelombang V
Ujang menyebut ada indikasi ucapan tersebut muncul dari Puan lantaran masyarakat Sumatera Barat mendukung Prabowo saat Pilpres yang lalu. Selain itu, pada Pileg yang lalu juga tidak mendukung partai PDIP.
“Jangan karena masyarakat Sumbar ketika Pilpres mendukung Prabowo, dan untuk Pilegnya mendukung partai lain, lalu disinggung-singgung seolah-olah tak mendukung negara Pancasila. Padahal masyarakat Sumbar dan tokoh-tokohnya sangat pancasilais,” ucap Ujang.
Pendapat serupa juga disampaikan pendiri lembaga survei KedaiKOPi, Hendri Satrio. Hendri menyebut perkataan Puan justru merugikan paslon yang didukung PDIP.
“Itu sebetulnya kalau memang Mbak Puan ngomong gitu, mudah-mudahan aja dia ngomong bercanda tuh. Kalau serius itu merugikan calon yang didukung PDIP, karena masa belum apa-apa dituduh tidak pancasila warga Sumatera Barat,” ujar Hendri.
“Oh iya jelas (bisa menyerang ke kubu Puan), orang Sumatera Barat pasti marah dibilang nggak pancasilais, Mbak Puan kan pasti paham banyak sekali tokoh-tokoh pendiri bangsa yang berasal dari Sumatera Barat,” sambungnya.
Kritikan juga datang dari Anggota DPR RI dapil Sumbar Andre Rosiade. Andre menilai Sumbar justru provinsi yang sangat pancasilais dan melahirkan tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia.
“Pertama saya berprasangka baik ke Mbak Puan. Saya ingin berprasangka baik ke Mbak Puan bahwa Mbak Puan tak ada niat mendiskreditkan orang Minang bahwa Sumatera Barat bukanlah provinsi yang tidak pancasilais,” kata Andre.
Menurut anggota DPR dari Fraksi Gerindra itu, sejumlah tokoh yang berasal dari Sumbar, seperti Bung Hatta, KH Agus Salim, dan HR Rasuna Said sangat pancasilais.
“Mana mungkin kami provinsi yang tidak pancasilais, ya, sebagai orang yang lahir di Sumatera Barat, besar di Sumatera Barat, bahkan mewakili Sumatera Barat di DPR, saya bisa pastikan, ya, bahwa kami orang Sumatera Barat, orang Minang, bahkan saya sebagai Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang, saya bisa pastikan orang Minang, orang Sumatera Barat orang yang pancasilais, dan bagi kami UUD 1945 Pancasila dan NKRI sudah final,” ucapnya.
Bahkan, Andre juga mengungkap pasangan cagub-cawagub Sumbar usungan Gerindra, Nasrul Abit-Indra Catri, yang menurutnya jauh lebih pancasilais ketimbang pasangan usungan PDIP Mulyadi-Ali Mukhni. Dia pun mengambil contoh saat Nasrul Abit mendatangi warga Sumatera Barat saat kejadian di Wamena.
“Nasrul Abit saya rasa jauh lebih pancasilais dari Ali Mukhni yang dicalonkan oleh PDIP. Kenapa lebih pancasilais? Di saat warga Minang dibantai di Wamena, Nasrul Abit satu-satunya yang berani datang untuk selamatkan warga Minang di Wamena, di mana Mulyadi dan Ali Mukhni waktu itu?” ujar Andre.
Andre juga berani menjamin dari ujung kaki sampai ujung rambut bahwa Nasrul Abit bisa membuat Sumbar lebih pancasilais ketimbang cagub Sumbar yang diusung PDIP.