ZONAUTARA.com – Soal pengaturan keuangan anda, bagaimana anda membangun kebiasaan menabung dan menghabiskan uang, tak hanya dipengaruhi oleh penghasilan anda saja. Namun, emosi yang anda memiliki memiliki peran penting dalam keuangan.
Mengutip dari Big Think, Dr. Tracy Thomas, seorang psikolog dan ilmuwan emosional  menjelaskan bahwa kepekaan emosional diyakini sebagai kelemahan. Namun, sensitivitas emosional tidak hanya terlalu emosional, ‘sensitif’ atau ‘hiper-sensitif’. Mereka sebenarnya memiliki bakat kreativitas, kecerdasan, dan intuisi yang luar biasa.
Terdapat hubungan psikologis antara emosi Anda dan kebiasaan belanja Anda. Sebagai manusia, emosi kita mendorong hampir semua yang kita lakukan dan pilihan yang kita buat dengan uang.
Dr. Thomas membagi dua jenis pengeluaran berdasarkan emosi anda, yaitu pengeluaran reaksioner dan pengeluaran yang disengaja.
Pengeluaran reaksioner
Hidup dalam reaksi adalah sesuatu yang sering kita lakukan, menurut Dr. Thomas. Ketika kita sedang bereaksi, kita cenderung menciptakan kekacauan. Kita tidak dapat memanfaatkan energi emosional kita untuk menciptakan investasi dan hasil yang positif.
Hidup dalam reaksi berarti bahwa kita sering hanya bereaksi terhadap situasi terburu-buru, tanpa memikirkan kebutuhan diri kita di masa depan.
Semakin reaktif, maka semakin Anda hanya akan menyia-nyiakan uang anda, alih-alih berinvestasi dalam membangun kehidupan yang benar-benar Anda inginkan.
Pengeluaran yang disengaja
Bertindak dengan niat dalam hal kehidupan finansial Anda tidak berarti menghilangkan semua emosi dari situasi yang dihadapi. Faktanya, Anda hanya mengarahkan emosi itu ke arah yang lebih baik dan tertata.
Untuk bertindak secara finansial dengan niat, Dr. Tracy Thomas menyarankan agar kita mempertimbangkan apa yang diri kita inginkan di masa depan untuk kita investasikan hari ini. Membuat pilihan emosional tidak harus menjadi hal yang buruk, selama pilihan emosional dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Anda di masa depan, bukan saat ini.
Ubah cara kita berpikir tentang keuangan
Kebanyakan orang, menurut Dr. Thomas, pada dasarnya bersifat reaktif. Kita bereaksi terhadap emosi, kebutuhan, dan keinginan langsung kita – sering kali menempatkan tujuan jangka panjang kita dalam bahaya. Langkah pertama dalam mengubah cara Anda berinteraksi dengan uang adalah mengenali bahwa ada emosi dan perilaku dalam hidup Anda yang perlu diubah.
Anda perlu mengenali bahwa tindakan yang anda lakukan termasuk ke dalam perilaku reaktif atau sesuatu yang disengaja. Anda juga perlu memandang uang sebagai motivasi untuk berkembang di masa depan, bukan malah berpikir bahwa tabungan membatasi anda melakukan kesenangan saat ini.