MANADO, ZONAUTARA.com – Semarak ajang Manado Town Square (Mantos) Auto Contest 2017Â pada hari ketiga, Sabtu (16/9/2017), makin meriah diserbu ribuan pengunjung. Ajang pameran otomotif terbesar di Indonesia Timur ini selain dijejali puluhan mobil juga diramaikan sepeda motor dengan hasil modifikasi yang memukau.
Selain ajang kontes sepeda motor, di bagian utara halaman parkir Mantos I, berderet para peserta free styler sepeda motor. Kelompok ini merupakan kelompok pengendara sepeda motor yang sering mempertontonkan keahlian berkendara yang tidak lazim. Merekalah yang sering turun dengan aksi demonstrasi yang mendebarkan dan mengundang decak kagum para penonton.
Dalam ajang MAC 2017 ini, para free styler diberi ruang dalam sebuah perlombaan yang digelar dua hari, 15-16 Spetember 2017.
Edwin Gulla berhasil menyabet dua gelar juara sekaligus dalam dua kategori, yaitu Free Style Kelas Pro Matic dan Gymkhnana.
“Saya seakan tak percaya, saat saya meraih predikat juara dua untuk kategori Free Style Kelas Pro Matic dan Gymkhnana. Padahal saya baru pertama kali terjun di kelas Pro Matic. Sebelumnya saya biasa turun di kelas Regional Matic,” ujar Edwin.
Keahlian yang dinilai pada Free Style Kelas Pro Matic di antaranya adalah Wheely atau angkat roda depan, Stoopie atau angkat roda belakang, Touch Down atau sentuh tanah, dan Burn Out atau menjalankan roda belakang tanpa beranjak.
Keinginan Edwin mengikuti lomba olahraga jenis ini sesungguhnya terhalang oleh masalah yang paling utama, tidak punya sepeda motor. Padahal rasa antusiasnya pada bidang yang telah dianggapnya hobi tersebut begitu tinggi.
“Saya tidak memiliki motor lagi, tapi saya berniat untuk menjadi seorang profesional. Akhirnya saya putuskan untuk memiliki motor sendiri dengan cara kredit. Tak disangka, predikat juara mampu saya raih,” cerita Edwin saat diwawancarai wartawan Zona Utara, Sabtu (16/9/2017).
Warga Kecamatan Tikala, Kota Manado, ini mengatakan bahwa awal ketertarikannya pada dunia free style sudah lama. Selama ini seringkali suka menyalurkan hobi mengendarai sepeda motor dengan gaya yang atraktif. Dia menambah wawasan melalui menonton Youtube, lalu bersama-sama beberapa rekan yang tergabung dalam Komunitas Manado Stand Fun mulai mempraktekkannya.
“Awalnya memang sulit. Malah sempat beberapa kali cidera. Kaki saya juga pernah patah. Namun ini tidak mengendorkan tekad saya. Dari rutinitas latihan yang dilakukan, mimpi menjadi pengendara sepeda motor akrobatik mulai terwujud. Sudah enam piala yang berhasil saya peroleh lewat beberapa ajang kompetisi yang saya ikuti,” ujarnya menutup pembicaraan.
Editor: Rahadih Gedoan