MINSEL, ZONAUTARA.com – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Modoinding, Minahasa Selatan melangkah lebih maju dalam hal mendayagunakan perangkat teknologi pada kegiatan belajar mengajar.
Jika sebelumnya sekolah ini berhasil menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) untuk kelas XII, maka kali ini giliran pelajar kelas X dan XI yang mengikuti ujian semester dan kenaikan kelas berbasis smartphone.
Kepala SMAN 1 Modoinding Noldi Masengi mengatakan bahwa kemajuan teknologi terus berkembang, sudah semestinya sekolah ikut juga menyesuaikan dengan mengudapte sistem pembelajaran.
“Selama empat tahun kami sudah menggelar ujian semester berbasis komputer, kali ini sudah menggunakan smartphone, lebih praktis,” ujar Masengi, Selasa (28/5/2019).
Adalah operator teknis di sekolah itu, Toar Pondaag yang menyiapkan sistem yang dipakai oleh siswa dalam mengakses soal melalui smartphone.
Masengi juga menjelaskan, kesiapan anak didik dalam menggunakan sistem ujian berbasis samrtphone menjadi kunci keberhasilan terlaksananya sistem itu.
“Mereka siap seratus persen, dan ini adalah prestasi bahwa ada transformasi pendidikan di sekolah kami walau pun ada di daerah,” kata Masengi.
Dia berharap penerapan teknologi untuk membantu pendidikan di Sulawesi Utara semakin maju di tahun-tahun berikutnya.
Sudah diterapkan
Penerapan ujian berbasis smartphone memang sudah diterapkan di sejumlah sekolah yang ada di Indonesia.
Penelitian yang dilakukan oleh Cambridge Internasional, memaparkan pelajar Indonesia paling aktif dalam penggunaan teknologi untuk media sosial dan pendidikan.
Menurut penelitian itu, sebanyak 40 persen pelajar Indonesia menggunakan teknologi di ruang kelas dibandingkan dengan banyak negara lain.
Indonesia juga menempati urutan kedua dalam penggunaan komputer desktop setelah Amerika Serikat.
Sementara sebanyak dua pertiga siswa di Indonesia (atau 67 persen) menggunakan smartphone untuk pembelajaran di kelas. Bahkan angka yang lebih tinggi yakni 81 persen siswa Indonesia menggunakan smartphone untuk mengerjakan pekerjaan rumah mereka.
Kondisi ini tentu juga menuntut guru beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital, serta bisa menerapkannya dalam proses belajar mengajar. (mt)
Editor: Ronny Adolof Buol