ZONAUTARA.com – Bagi kalangan pegiat carnaval, nama Stevi Rico Koraag sudah tidak asing. Selain dikenal sebagai pembuat baju carnaval, Stev, sapaan akrabnya, juga terkenal sebagai seorang model carnaval dan koreografer.
Satu di antara banyak karyanya adalah koreografer Festival Pesona Selat Lembeh, Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), yang dilaksanakan pekan pertama Oktober 2019. Ada tiga tarian kolosal yang digarapnya, yaitu Pukul Tambor, The Garden of Fish, dan Maengket.
Dengan bermodalkan segudang pengalaman, seperti Jember Fashion Carnaval, selama sebulan Stev tidak terlalu kesulitan melatih 450 siswa-siswi SD dan SMP yang berasal dari SMP Negeri 1 Bitung dan SMP Negeri 2 Bitung.
“Tarian kolosalnya bagi dalam tiga segmen. Pada bagian pembukaan saya menampilkan tari Pukul Tambor. Dilanjutkan dengan tari tema festival The Garden of Fish,” kata Stev.
Pada bagian puncak ia sengaja menampilkan tari Maengket. Tarian tersebut merupakan tari khas adat dari Minahasa sebagai bentuk ucapan rasa syukur setelah panen padi yang dilakukan sembari bernyanyi.
Menangani anak-anak dalam latihan, menurut Stev, perlu banyak kesabaran. Biasanya dalam garapan kolosal anak-anak bermasalah pada hafalan gerakan dan susah mengikuti instruksi.
“Namun saya berusaha tetap sabar dan santai menghadapi anak-anak,” ujar anggota Asosiasi Carnaval Indonesia ini.
Stev sendiri mengaku menyukai dunia tari sejak masih duduk di bangku kelas 3 SD. Ia lalu serius menggeluti tari selama dua puluh tahun hingga dipercaya sebagai koreografer. Selain sibuk menjadi pelatih tari ia juga menjadi perancang busana.
Ia baru tiga tahun kembali ke kampung halamannya di Sulut. Sebelumnya Stev sejak SD hingga kuliah menetap di Kota Batam, mengikuti orang tuanya. Setelah pulang, Stev bertekad memajukan dunia tari di kampung halamannya.
“Di Batam saya bisa membangun tari di sana, masa daerah sendiri tidak bisa,” kata sosok yang tahun 2019 ini sempat meramaikan ajang Del Oriente, Italia.