Banyak yang belum rela dokter Edwin Parlindungan Marpaung telah direnggut Covid-19

Kontributor: Zahra
Penulis Kontributor: Zahra
dr. Edwin Parlindungan Marpaung SpOT (image: nakes.laporcovid19.org)



ZONAUTARA.com – Dokter Edwin Parlindungan Marpaung merupakan tenaga kesehatan yang turut jadi korban keganasan Covid-19 di Kota Medan. Ia lahir pada 8 Maret 1974. Saat meninggal dunia, dokter Edwin genap berumur 46 tahun.

Meninggalnya dokter Edwin menyisakan duka mendalam terutama bagi orang-orang yang pernah berinteraksi dengannya. Mereka belum rela jika dokter murah hati itu sudah harus pergi selama-lamanya, terlebih akibat Covid-19.

Dokter ini dikabarkan meninggal setelah menjalani perawatan sepekan di RS Colombia Asia, Medan. Setelah menjalani serangkaian perawatan, pada akhirnya nyawanya tidak tertolong. Minggu, 30 Agustus 2020 malam, beliau menghembuskan nafas terakhir.

Pada saat dokter Edwin dikabarkan meninggal, dokter Daud Ginting, seorang rekan tenaga kesehatan di Kota Medan, juga dikabarkan meninggal.

Dokter Edwin merupakan alumni Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) tahun 2008 ini dikenal sebagai dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi. Di Kota Medan, dia bekerja di Rumah Sakit (RS) Siloam Hospital Dhirga Surya, RS Murni Teguh, RS Columbia Asia Medan, dan RS Methodis Medan.

Selain menjadi dokter ke-100 yang meninggal dunia di tanah air, almarhum merupakan dokter ke-10 dari total dokter di Medan yang meninggal karena Covid-19.

Hal ini disampaikan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan dokter Wijaya Juwarna di hari ketika Edwin meninggal dunia. Menurutnya, dokter Edwin sekaligus tokoh pendidikan dan organisasi sosial di Medan

“Saya mengenal beliau sebagai pribadi yang tenang dan memiliki Jiwa sosial yang tinggi. Begitu Anda katakan, dok kami tidak mampu. Beliau akan menjawab, Tenang saja. Saya bantu ya. Yang penting sehat, jangan pikirkan biayanya. Di mana lagi mencari dokter tulang seperti begini. Sosok yang luar biasa. Turut berduka cita atas meninggalnya dr Edwin Marpaung, SpOT. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,” kenang dokter Wijaya.

Beliau juga, lanjut dokter Wijaya, dikenal sebagai sosok karismatik. Beliau digambarkan sebagai sosok yang sangat menarik kala sedang membagikan ilmu.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
Leave a comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com