ZONAUTARA.com – Rangkaian kompetisi tenis dalam Olimpiade Tokyo 2020 telah bergulir sejak 24 Juli 2021 di Ariake Tennis Park, Jepang.
Total ada 208 pertandingan tenis yang digelar dan mencapai puncaknya kala medali emas diperebutkan dalam tiga hari terakhir.
Medali emas ganda putra ditentukan dalam final yang bergulir Jumat (30/7/2021). Sehari kemudian, Sabtu (31/7), giliran nomor tunggal putri yang berlaga.
Sedangkan tiga medali emas lainnya, ganda putri, tunggal putra, dan ganda campuran, digelar pada Minggu (1/8).
Berdasar sebaran medali yang ada, ROC menyandang status juara umum cabor tenis Olimpiade Tokyo 2020.
Predikat itu disabet setelah petenis ROC sukses memenangi satu medali emas dan dua perak.
Medali emas ROC datang dari nomor ganda campuran setelah Andrey Rublev/Anastasia Pavlyuchenkova menang di final atas sesama wakil ROC, Aslan Karatsev/Elena Vesnina.
Sedangkan satu medali perak lainnya untuk ROC dipersembahkan oleh Karen Khachanov yang berhasil menaklukkan Alexander Zverev (Jerman) pada final nomor tunggal putra.
Hingga Minggu (1/8), ROC masih bersaing di peringkat atas perolehan medali di Olimpiade Tokyo 2020.
ROC negara apa sebenarnya?
ROC bukanlah nama negara, melainkan singkatan dari Russian Olympic Committe atau Komite Olimpiade Rusia. Nama ini dipakai oleh atlet-atlet asal Rusia saat berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.
ROC selalu mengundang perhatian masyarakat karena selalu muncul pada daftar atas peringkat perolehan medali sementara Olimpiade Tokyo 2020.
Nama ROC dipakai karena Rusia saat ini masih menjalani sanksi dari kasus doping.
Pada 2019, Rusia dijatuhi hukuman dari Agensi Anti Doping Dunia (WADA). Rusia dilarang tampil selama empat tahun di semua kompetisi internasional, termasuk Olimpiade.
Hukuman datang sebagai akibat inkonsistensi data yang diambil WADA pada Januari 2019 dari sebuah lab di Moskow yang kabarnya menjadi pusat jaringan doping yang disponsori negara. WADA akhirnya menjatuhi sanksi setelah Agensi Anti Doping Rusia gagal bekerjasama penuh dalam penyelidikan ini.
Namun, tahun lalu, Pengadilan Arbitrase Olahraga memangkas hukuman terhadap Rusia itu menjadi hanya dua tahun.
Larangan tersebut akan berakhir pada 16 Desember 2022. Hingga tanggal tersebut, atlet Rusia tak boleh bertanding di bawah bendera, nama, atau lagu kebangsaan mereka termasuk di Olimpiade Tokyo 2020.
Akan tetapi, atlet-atlet Rusia masih bisa berkompetisi di Olimpiade sebagai atlet netral, dalam artian mereka tak secara teknis membela suatu negara tertentu.
Seragam tim diperbolehkan mengandung kata “Rusia” tetapi hanya apabila diikuti oleh kata-kata “atlet netral” demi memperjelas kalau mereka bukan mewakili Rusia.
Atlet-atlet ini tentu saja harus membuktikan kalau mereka tak terkait ke skandal doping tersebut. Sebanyak 335 atlet Rusia bertanding di bawah bendera ROC di Olimpiade Tokyo 2020.
Sebagian besar dari mereka membela Rusia di Olimpiade-olimpiade sebelumnya dan kini kembali bertanding di bawah warna negeri Beruang Merah, biru-putih-merah.
Kendati demikian, mereka tak bertanding di bawah bendera Rusia. Bendera tim ROC merupakan sebuah api olimpiade berwarna biru-putih-merah yang diletakkan di atas lima cincin Olimpiade.
Selain itu, Rusia juga tak boleh tampil sebagai suatu negara di Piala Dunia 2022 atau Olimpiade Musim Dingin 2022.